Skip to main content

Ekonofisika?



Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata fisika? Sulit, menyeramkan, rumus, angka? Itu sudah seperti barang umum ketika seseorang mendengar fisika. Namun, tak bisa dipungkiri ilmu alam yang satu ini memang menjadi bagian penting dalam berbagai aspek di dunia. kalau kata salah satu dosen saya sih, tidak ada ilmu yang tidak ada hubungannya dengan fisika, “kecuali bahasa”. Jadi bagi kamu yang tidak ingin bertemu dengan mata kuliah fisika di perguruan tinggi, masuk ilmu bahasa adalah pilihan bijak. Tapi kalau kamu sudah terlanjur jatuh cinta, boleh coba semua ilmu deh. Masa sih? Di ilmu mesin, sebelum kamu bisa menghitung tegangan sebuah mur, jangan harap bisa membuat sepeda motor yang berjalan dengan aman, kalau tidak nanti murnya protol (lepas) satu persatu karena kecepatan kendaraan yang terlalu cepat. Kalau olahraga pasti tidak ada kan? Haha, jangan salah kita juga bisa mempelajari gerak parabola saat melempar bola basket ke ring loo, biar tepat masuk. Haha #kidding. Kalau musik gimana? Berurusan dengan bunyi nih. Ada bahasan gelombang tidak ya?
Kalau ekonofisika? kok judulnya itu sih? Pasti dari kata ekonomi dan fisika yaa. Yup, kalian benar. Mana mungkin bisa? Bercanda lo? Ngitung uang kok pakai rumus fisika. Hahaha. Jangan dibayangkan kamu menghitung masalah marketing dengan hukum newton atau hukum archimedes ya. Nanti uangnya campur air semua.
Meski sempat diragukan nih, tapi disiplin ilmu yang satu ini tidak kalah mati kok. Maju terus ekonofisikawan!! Kalau mau tahu tentang econopysics, udah banyak paper tentang aplikasi fisika dalam bidang ekonomi. Konferensi pun sudah banyak di gelar di berbagai belahan dunia, di Eropa, Asia (Jepang), dan Amerika Serikat. Eiittss... di Indonesia juga tak kalah. Pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah konferensi ekonofika pada Mei 2002 tepatnya di Bali.
Terus yang menarik dari ilmu ini apa sih? Di mana letak fisikanya ya? Hmm... Jadi pengertian ekonofisika yang sebenarnya yaitu suatu disiplin ilmu yang mengaplikasikan teknik-teknik fisika untuk menyelesaikan problem-problem ekonomi (termasuk problem keuangan).
Nah, menurut Physics Update tahun 1999, dunia ekonomi yang sangat kompleks dengan negara-negara yang berinteraksi satu sama lain ini mirip kayak sekumpulan elektron atau molekul air yang berinteraksi satu sama lain. Ini mengapa ilmu fisika cocok untuk menganalisis masalah ekonomi yang datanya banyak banget itu.
Makin menarik ya…
Eugene Stanley, Profesor Boston University, tahun 1996 melaporkan bahwa dengan metode fisika statistik, ia berhasil menganalisis laju pertumbuhan perusahaan-perusahaan dengan penjualan $100.000 - $1 triliun dalam suatu fungsi matematik. Keren ya? Lebih keren lagi, fungsi ini juga dapat diterapkan untuk menghitung berbagai fluktuasi dalam permasalahan ekonomi, contohnya laju pertumbuhan GDP (Gross Domestic Products) dari 152 negara antara tahun 1950 – 1992. Keberhasilan Prof. Stanley ini menginspirasi banyak fisikawan untuk mengembangkan konsep fisika dalam memecahkan masalah ekonomi.
Contoh konsep fisika yang digunakan untuk memprediksi interest rate dan fluktuasi harga pasar di berbagai bursa efek dunia antara lain: teori tentang gempa bumi, turbulens, fraktal, peluruhan radioaktif, rangkaian listrik, tingkat energi inti atom, dan komposisi partikelpartikel elementer.
Saya juga tak menyangka rangkaian listrik bisa berhubungan dengan profit? Ada teori gempa bumi lagi. Tapi nyatanya penerapan ini sudah dibuktikan dengan terbitan paper-paper yang di presentasikan dalam konferensi terkait Applications of Physics in Financial Analysis di Dublin tahun 1999. Lebih dari 200 fisikawan turut serta dalam konferensi itu untuk berdiskusi mengeksplorasi data-data keuangan secara empiris dan model numeric untuk pasar. Dalam 3 hari konferensi itu, Luis Amaral dari Boston University melaporkan hasil analisis kelakuan 40 juta ekuitas dari NYSE (New York Stock Exchange) yang berbeda dengan prediksi Gaussian dari gerak acak Brown yang selama ini menjadi pegangan para pialang.
Ada lagi Bapak Olsen & Associates melalui inspirasi skala Richter, membuat skala kejutan pasar yang menganalisis bahwa krisis Asia memberikan lebih banyak dampak pada mata uang DM dibanding yen. Skala yang dibuat oleh Olsen ini dapat dimanfaatkan untuk melihat dampak-dampak akibat  financial crashes.
Berbeda dengannya, Marcel Ausloos dan Nicolas Vandewalle dari The University of Liege Belgia, juga berusaha menganalisis dan memprediksi terjadinya financial crashes dengan konsep fenomena pecahan ikatan dalam dissordered material. Per Bak dari Niels Bohr Institute di Copenhagen bicara tentang dinamika uang. Menurutnya dinamika uang dapat dianggap sebagai dinamika “many body” di mana nilai uang tidak ditentukan oleh persamaan tetapi menunjukkan simetri kontinu. Yi-Cheng Zhang dari The University of Fribourg bicara tentang pendekatan baru tentang teori pasar efisien. Dalam teori lama, nilai stok dan saham tidak mungkin diramalkan karena mengikuti gerak acak Gaussian. Pendekatan Zhang didasarkan pada teori game membolehkan spekulan untuk mengeksploitasi ketidak-efisienan sistem lalu membuatnya menjadi efisien.
Wow.... pati seru kalau bisa ikutan konferensi itu. bia lebih menganalisis keuangan kita sambil belajar ilmu fisika. Kece banget nggak.
Baru-baru ini, Hideki Takayasu,  fisikawan  dari Laboratorium Komputer Sony berhasil menerapkan suatu model rangkaian listrik untuk melukiskan fluktuasi pertukaran mata uang yen-dollar. Menurutnya, model yang membutuhkan uang $5 ini dapat digunakan sama efektifnya dengan suatu workstation seharga $10.000 yang selama ini digunakan untuk maksud yang sama. Hasil ini akan semakin mendorong orang untuk terus melakukan riset dalam bidang ekonofisika.
Ada yang tau Wall Street??? Tempat analisis fluktuasi pasar ini sekarang sudah lebih dari 50% analis adalah fisikawan, lebih banyak dari orang ekonomi. Dan menurut mereka masa mendatang analisis ekonomi dunia akan ditentukan oleh orang-orang fisika.
Sumber: http://www.leutikaprio.com/main/media/sample/Fisika%20dalam%20Ilmu%20Pengetahuan%20dan%20Teknologi%20DS%20-%2017%20MEI%202014.pdf

Comments

© 2020 Aufa MF

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.